Senin, 15 Agustus 2011

Kenapa Yahudi Pintar?

Apa yang terlintas dipikiran Anda ketika saya menyebut kata Yahudi? Mungkin Anda akan segera berpikir tentang tragedi Palestina dan tentara Israel yang kejam. Atau mungkin Anda berpikir bahwa artikel ini adalah artikel provokatif yang mengajak pembacanya untuk melawan Yahudi. Oh, tidak tidak. Saya tidak suka konflik, saya tidak suka memprovokasi orang, walaupun kalau saya boleh bilang saya mendukung Palestina seutuhnya. Saya masih percaya bahwa Yahudi adalah seperti orang kebanyakan ada yang baik dan ada yang buruk, hanya saja yang sedang terekspos di berita akhir-akhir ini tentang kejelekkan mereka. Nah, di artikel ini, saya akan mengajak para pembaca untuk mengetahui seluk beluk kehidupan orang-orang Yahudi, sehingga kita bisa mempelajari dan mencontoh gaya hidup mereka.
Kaum Yahudi adalah kaum yang paling pintar di dunia. Anda tahu, kan, Einstein? Steven Spielberg? Mark Zuckerberg (pendiri Facebook)? Itzhak Perlman (violis dunia)? atau mungkin Daniel Radcliffe (si Harry Potter)? Semua adalah Yahudi. Hampir dari produk-produk terkenal yang ada di dunia merupakan produk dari Yahudi. Mulai dari bangun sampai tidur, bohong namanya kalau Anda mengatakan tidak pernah menyentuh produk Yahudi. Dari Google, Intel, Unilever, Disney, semua Yahudi. Mungkin ada yang penasaran, kenapa ya kok produknya bisa dimana-mana? canggih pula? Hanya satu jawabnya karena mereka pintar. Dalam kitab-kitab lama, di sebutkan bahwa mereka memang dianugrahi otak yang encer oleh tuhan semesta alam.
Baru-baru ini saya membaca artikel yang membahas tentang kepintaran Yahudi dan bagaimana mereka menjaganya. Artikel ini ditulis oleh Dr. Stephen Carr Leon yang telah tinggal di Israel selama tiga tahun untuk meneliti tentang kenapa Yahudi pintar untuk mendapatkan Phd-nya. Tesis untuk karyanya ini saja membutuhkan waktu delapan tahun karena dibutuhkan data-data yang setepat mungkin untuk ini. Dalam karyanya, ia membahas habis kehidupan Yahudi dari tahap mengandung, melahirkan, dan kehidupan setelahnya.
Mari kita baca, kutipan berikut ini,
… Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami. Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan.
Kebetulan Stephen suka matematika. Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?”
Dia menjawab, “Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius.”…
Wow, bahkan sebelum si anak lahir, sang ibu sudah mengajarkan matematika untuknya. Hal yang unik lagi dari gaya hidup Yahudi adalah, makanan yang mereka makan, dan pola makannya.
Sejak awal sang ibu mengandung, ia jadi gemar sekali makan kacang badam dan korma dengan susu, roti dan ikan tanpa kepala, serta salad yang dicampur dengan badam dan kacang-kacangan. Menurut sang ibu, ikan sangat baik untuk perkembangan otak bayinya sedangan kepala ikan mengandung zat kimia yang akan merusak perkembangan otak. Saat mengandung pun, si ibu rajin sekali meminum pil minyak ikan sampai melahirkan.
Di dalam artikel tersebut disebutkan bahwa saat makan, Yahudi selalu menyajikan salad dan kacang badam, tentu saja ikan juga. Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging karena menurut mereka, campuran daging dan ikan tidak baik jika dimakan bersama2.
Disebutkan juga bahwa pola makan mereka unik. Di kebanyakan negara, makanan disajikan dalam tiga tahap, appetizer, main course, dan desert (yang biasanya berupa buah-buahan). Kalau Yahudi, mereka menyajikan buah-buahan dulu sebelum menyajikan main course. Alasannya sederhana saja, karena menurut mereka, jika makan makanan utama (karbohidrat) di awal, mereka akan mudah mengantuk sehingga tidak bisa belajar dengan baik di sekolah.
Kemudian, gaya hidup yang sangat penting yang harus dicontoh adalah, bagi mereka MEROKOK ITU TABU. Orang Yahudi sangat membenci rokok, kalau Anda berkunjung ke salah satu rumah mereka, dan Anda merokok, jangan heran kalau sang tuan rumah dengan tega mengusir Anda dari rumah. Penelitian terbaru Yahudi akhir-akhir ini adalah bahwa rokok akan merusak otak yang kerusakannya bisa diturunkan ke keturunan mereka. Mereka tidak ingin keturunan mereka nantinya tercemar oleh racun-racun rokok yang merusak otak mereka, mereka sangat menjaga anugrah kepintaran yang dilimpahkan kepada mereka.
Sejak kecil, anak-anak Yahudi sudah memperhatikan apa yang masuk ke dalam perut mereka. Mereka sangat menyukai buah-buahan, kacang badam, salad, dan ikan. Rata-rata, anak-anak Yahudi bisa berbicara tiga bahasa, Bahasa Ibrani, Arab, dan Inggris. Mereka juga sejak kecil telah dilatih bermain musik, entah biolah ataupun piano, karena ini adalah sebuah kewajiban. Menurut penelitian mereka, belajar musik sedari kecil dapat merangsang pertumbuhan IQ.
Saat sekolah mereka diajari matematika dengan basis perniagaan, pelajaran IPA diutamakan. Mereka juga diwajibkan untuk berolahraga. Olahraga yang diutamakan adalah menembak, memanah dan berlari. Menurut mereka, menembak dan memanah dapat melatih fokus sedangkan menembak merupakan sarana mereka untuk melindungi negara mereka nanti.
Saat bersekolah di Sekolah Menengah, mereka diwajibkan untuk menemukan sebuah produk baru. Walaupun produk yang diciptakan produk-produk lucu dan memboroskan uang, mereka tetap menelitinya dengan serius.
Yang mengejutkan lagi adalah bagaimana fakultas-fakultas ekonomi Yahudi mensyaratkan mereka untuk lulus. Untuk lulus, mahasiswa fakultas ekonomi Yahudi diharuskan membuat sebuah team project yang satu tim nya beranggotakan 10 orang, dan mereka bisa lulus setelah projek mereka mendapat untuk 1 juta US dollar. WOW. Bayangkan !!
Bagi mereka, melahirkan keturunan yang cerdas adalah sebuah keharusan.
Nah, bagaimana dengan Indonesia??
Bagaimana bangsa ini membina kaum mudanya agar sepintar Yahudi? Bandingkan dengan negara tetangga, Singapura saja misalnya, harga rokok sangat mahal. Sedangkan di Indonesia, rokok terbilang sangatlah murah. Di mana-mana orang merokok, di jalan, naik motor, naik mobil, makan, minum, tidur (??), di angkringan, di hotel, di restoran, ada saja orang yang merokok. Bagaimana dengan keturunan kita nanti, jadinya?? Bahkan Dr. Stephen sendiri saja mengatai Indonesia (maaf) “Goblok!!” dalam artikel tersebut.
… “Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!
“Hasil-nya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Ditangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan matematika sedunia? Apalah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri!”
Jadi, bagaimana? Ayo kita bersaing dengan Yahudi dalam hal-hal yang positif saja. Buktikan bahwa kita pun bisa sepintar dan secerdas mereka. Sekarang pun bohong namanya kalau kita masih menjunjung nilai moral ketimuran. Apakah kita mau disebut sebagai baik bangsa yang bodoh maupun bangsa yang tidak bermoral? Makanya, ayo perbaiki kedua-duanya mulai dari diri sendiri.
Mulailah dari tidak merokok. haha
Semoga Bermanfaat ^^

Sumber: sosbud.kompasiana.com

kok bisa Salju berwarna putih?



Salju sebenarnya adalah air yang membeku, dan seperti yang kita ketahui es tidak mempunyai warna. kalau demikian mengapa salju berwarna putih?
alasannya adalah bahwa setiap keping salju terbuat dari sejumlah besar kristal es. kristal ini mempunyai banyak permukaan. pantulan cahaya dari semua permukaan ini yang membuat salju terlihat putih. salju terbentuk ketika uap air dalam atmosfer membeku. ketika uap air membeku, terbentuk kristal jernih yang tembus pandang. arus udara membuat kristal ini tertiup naik dan turun di atmosfer.
sumber : Aku Ingin Tahu Mengapa? by : Drs. Alexander Sindoro

Sabtu, 06 Agustus 2011

Puasa Menyehatkan Tubuh


Mengapa tubuh kita senang saat sedang berpuasa?

Ya, karena organ-organ di badan kita untuk sementara tidak capek bekerja keras menggiling makanan dari pagi hingga malam.

Ngomongin soal puasa , sejak kapan ya, manusia mengenal puasa?

Menurut catatan sejarah, manusia mengenal puasa sejak zaman manusia pertama, Nabi Adam. Puasa telah lama berkembang dalam kehidupan manusia.

Puasa dalam Bahasa Arab disebut shaum atau al-shaum , artinya menahan.

Kalau menurut Kamus Bahasa Indonesia, puasa berarti ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala yang membatalkannya mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Mengapa Tubuh Senang?
Dengan berpuasa, perut kita kosong dalam rentang waktu paling tidak 14 jam.

Tetapi, meski kita merasa berat di hari-hari pertama puasa dan perut terasa keroncongan di jam-jam tertentu, justru sebenarnya organ tubuh kita senang, lho!

Kenapa senang? Sebab kalau kita berpuasa, organ-organ di badan kita istirahat dari kerja keras menggiling makanan. Akibatnya, badan kita lebih sehat.

Kesempatan Membuang Racun dalam tubuh
Sudah banyak penelitian yang membuktikan, kalau puasa itu membuat badan kita tambah sehat, bukan bikin sakit. Sama seperti mesin, tubuh kita juga perlu istirahat.

Saat berpuasa, alat pencernaan kita beristirahat. Kalau menggiling makanan terus menerus, akan kelelahan.

Alat pencernaan makan di tubuh kita bukan istirahat seharian penuh, lho! Tetapi menjalankan fungsi lain, yaitu bersih-bersih.

Mereka membuang racun-racun dari makanan yang kita makan, yang mengendap sekian lama di tubuh kita.

Secara tidak sadar, setiap hari makanan yang masuk ke tubuh kita boleh jadi mengandung racun dan enggan keluar dari tubuh.

Nah, saat kita berpuasa, sistem pencernaan mengusir semua racun. Hebat, ya?